
Siswa SMA Muhammadiyah 1 Taman sedang melakukan ujian Final Projek di ruang kelas XI-3 Foto:Nashiiruddin
Sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada plastik konvensional, sekelompok siswa SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) melakukan penelitian pemanfaatan gelatin dari tulang sapi sebagai bahan baku pembuatan bioplastik ramah lingkungan, Rabu (19/11/2025).
Penelitian yang dilakukan oleh Haidar Mirza Wicaksono, Ferdinan Gabriel Ayatullah, Moch. Fachri Ansyach Gustav Ashari, Estu Narendra Utama, dan Zuhair Atha Fachri Reppy siswa Excellent Class XI-7 ini dilakukan sebagai bagian dari ujian Final Projek yang berfokus pada isu permasalahan lingkungan dan pengurangan limbah.
Bioplastik berbasis gelatin dipilih karena memiliki sifat mudah terurai secara alami, fleksibel, dan tidak meninggalkan mikroplastik seperti plastik sintetis.
Proses pembuatannya melibatkan ekstraksi gelatin dari tulang sapi, kemudian dicampurkan dengan plasticizer alami seperti gliserol agar menghasilkan tekstur yang lebih elastis. Campuran tersebut kemudian dipanaskan, dicetak, dan dikeringkan hingga membentuk lembaran bioplastik.
Menurut tim peneliti, Haidar Mirza Wicaksono bioplastik dari gelatin tulang sapi menunjukkan hasil yang cukup menjanjikan “Material yang dihasilkan memiliki permukaan yang cukup kuat dan stabil, serta mampu terurai lebih cepat dibandingkan kantong plastik biasa,” ujarnya
Selain itu, pemanfaatan tulang sapi sebagai limbah organik dianggap dapat menambah nilai guna dan mengurangi pencemaran. Kegiatan penelitian ini juga difokuskan pada uji ketahanan, elastisitas, dan laju biodegradasi bioplastik.
“Hasil awal menunjukkan bahwa bioplastik dapat terurai dalam beberapa pekan hingga beberapa bulan, bergantung pada kondisi lingkungan seperti kelembapan dan paparan mikroorganisme.”
“Pembuatan bioplastik dilakukan dengan mencampurkan gelatin hasil ekstraksi dengan air, cuka apel, dan pewarna makanan. Campuran tersebut kemudian dipanaskan dan dikeringkan hingga membentuk lembaran bioplastik.”
Hasil pengujian menunjukkan bahwa bioplastik dari gelatin tulang sapi memiliki kekuatan dan kelenturan yang cukup baik untuk membawa barang yang ringan dan kering.
Meski demikian, bioplastik ini masih memiliki kekurangan, terutama ketahanannya terhadap air serta kecenderungan untuk berjamur jika disimpan di tempat lembap.
Dengan perbaikan pada komposisi bahan dan proses pengeringannya, bioplastik ini berpotensi menjadi alternatif kantong plastik yang lebih ramah lingkungan.
Adanya inovasi ini, para siswa berharap dapat memberikan kontribusi nyata terhadap solusi permasalahan sampah plastik yang kian mengkhawatirkan.
Mereka juga mendorong lebih banyak generasi muda untuk terlibat dalam riset lingkungan dan pengembangan material alternatif ramah lingkungan.
Inovasi bioplastik berbasis gelatin tulang sapi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi berbagai pihak dalam mengembangkan produk berkelanjutan yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti kantong plastik konvensional, sekaligus memberikan dampak positif bagi lingkungan.
Penulis Nashiiruddin
