Program International Class SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) melakukan kegiatan Educational Exchange ke tiga negara Asia di antaranya Malaysia, Singapura, and Thailand pada hari Senin-Sabtu (3-8/02/2025).
Selama satu pekan penuh sekitar 26 siswa Smamita dari kelas X dan XI akan melakukan kunjungan ke berbagai negara. Selain itu, dalam agenda kegiatannya, seluruh siswa juga akan mengunjungi beberapa universitas. Seperti University Sains Islam Malaysia (USIM), Mahsa University, and National University of Singapore (NUS).
Kegiatan ini menjadi suatu pembekalan bagi siswa untuk menambah wawasan mengenai studi lanjut ke luar negeri, dan memberikan sebuah pengalaman mengenai belajar di negeri orang, serta cara bagaimana kita harus saling menghormati budaya dan bahasa yang tentunya sangat berbeda.
Siswa kelas X-5 Muhammadiyah International Class Orientation (M-ICO) yang berkesempatan melakukan Educational Exchange 3 Countries, Carissa Beryl dirinya menjelaskan, “Tentunya saya mendapatkan banyak pengalaman berharga, baik dalam bidang akademik maupun budaya. Selama program berlangsung, saya berkesempatan mengunjungi beberapa universitas,” ujarnya.
“Berbicara dengan mahasiswa dari berbagai negara, serta mengenal sistem pendidikan yang berbeda. Seperti pada hari kedua, kami melakukan study visit ke National University of Singapore (NUS). Di sini saya mendapat pengalaman yang sangat berkesan,” tambah Carissa.
“Kampus NUS memiliki lingkungan akademik yang modern, dan fasilitas penelitian yang canggih dengan banyak vending machine di setiap sudut kampus, tempat ibadah yang sudah disediakan oleh kampus, dan bangunan kampus yang diselimuti oleh pepohonan,” ungkapnya.
Selama kunjungan, Carissa juga menambahkan sempat melihat kampus jurusan Engineering yang luas. Di sana terdapat ruangan belajar yang melayang, dan dindingnya terbuat dari kaca.
Terlihat banyak sekali mahasiswa NUS yang datang dari berbagai tempat dari negara Eropa, Amerika, dan Asia seperti tour guide Smamita yang juga berasal dari Indonesia.
Sementara itu, pada hari ketiga para siswa belajar di sekolah Al-Hamra Malaysia, sebuah institusi yang diisi dengan murid-murid asing. “Terutama yang kami temui berasal dari negara-negara Timur tengah. Sejak tiba di sekolah, kami disambut dengan hangat oleh para guru yang dengan antusias memperkenalkan kami pada sistem belajar mereka,” tutur Carissa.
“Selain itu, saya juga berkesempatan berinteraksi dengan para siswa untuk berkenalan berbagi cerita tentang budaya masing-masing, serta mengikuti kegiatan tugas kelompok yang menekankan kerjasama,” sambungnya.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Irma Rusdiana SPd yang ikut dalam kegiatan Educational Exchange menjelaskan “Kegiatan Educational Exchange merupakan kegiatan untuk seluruh siswa yang diprogramkan oleh sekolah setiap tahunnya. Kegiatan ini bisa diikuti oleh siapapun yang berkeinginan untuk mengikuti program educational exchange.” ujar Irma.
“Nantinya dalam Educational Exchange siswa juga akan mengunjungi beberapa kampus, dan join class di SMA setempat. Kali ini peserta yang mengikuti terdiri dari kelas X sebanyak 7 siswa, dan kelas XI sebanyak 19 siswa,” jelasnya.
Mengenai Educational Exchange sendiri tentunya sebagai suatu informasi atau menambah wawasan untuk studi lanjut bagi siswa, dan memberikan pengalaman belajar di negeri orang lain.
Selain itu, tentunya akan menambah sebuah pengalaman yang sangat luar biasa yang belum tentu didapatkan di sekolah-sekolah lainnya.
“Kita juga belajar bagaimana caranya untuk saling menghormati budaya negara masing-masing. Mulai dari bahasa dan kebiasaan-kebiasaan yang berbeda dengan keseharian di negara kita. Saling toleransi dan tukar pikiran antar siswa lintas negara,” tambah Irma.
Sementara, para siswa juga dapat merasakan Thailand cross culture di daerah Hat Yai, di mana banyak budaya yang bisa dipelajari. Termasuk aneka ragam makanan yang sangat bervariasi yang belum pernah ditemukan di Indonesia.
“Dalam kegiatan selama satu pekan ini, semoga dengan pengalaman luar biasa bisa menjadi pelajaran berharga yang tentunya bisa diimplementasikan ke kehidupan mereka,” harapnya.
“Khususnya di lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar. Mulai dari semangat belajar, semangat bermimpi, dan tidak lupa bangun untuk meraih mimpi dengan usaha-usaha terbaik, serta iringan doa,” pungkas Irma juga asli warga Bojonegoro.(*)
Penulis Nashiiruddin Editor Zahrah Khairani Karim disandur dari PWMU.CO