SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) meraih Predikat Sekolah Inovator Energi Bersih dan Efisiensi Energi untuk Tempat Bisnis pada ajang Generasi Remaja Inovator (Generator) yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Jawa Timur. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Alun-Alun Kota Surabaya, Rabu (18/12/2024).
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 19.000 siswa dari 49 SMA Negeri dan Swasta dari Surabaya dan Sidoarjo. Program ini merupakan hasil kerjasama antara GenEd, Dinas Pendidikan Jawa Timur, dan SIS Group of Schools & Inspirasi Schools, dengan tujuan untuk menumbuhkan pola pikir inovatif di kalangan pelajar.
Tantangan yang berlangsung selama empat bulan ini mengajak siswa untuk berpikir kreatif dalam merancang solusi berbasis desain untuk mengatasi isu-isu lingkungan global. Setiap siswa dilatih untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang, menggali ide, dan merumuskan solusi yang efektif.
Pernyataan Kepala Dinas Pendidikan dan Juri Generator
Dalam sambutannya, Plt Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Surabaya-Sidoarjo, Dr Kiswanto, mengatakan, bahwa tantangan masa depan, terutama di dunia kerja, memerlukan sumber daya manusia yang dapat memecahkan masalah dengan cara yang inovatif.
Rizki Nuzulfikri, SPd, juri Generator, mengapresiasi Smamita atas penghargaan yang diterima.
“Kami melihat keseriusan Smamita dalam membuat elemen kota dengan konsep berkelanjutan dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Inovasi Smamita dalam Pengembangan Energi Bersih
Siswa SMA Muhammadiyah 1 Taman, Ibnu Mujtahid Dzakiya, menjelaskan, secara konsep, pihaknya mengusung energi hijau. Mereka menggunakan energi dari panel surya dan melakukan evaluasi terhadap berbagai kota di dunia, termasuk kota-kota besar seperti Jakarta.”
“Kota-kota tersebut sangat padat penduduk, sehingga kami merancang jarak antar bangunan untuk memastikan sirkulasi udara tetap lancar. Selain itu, kami juga menggunakan tenaga sampah sebagai sumber energi, di mana polusi dari proses pembakaran akan difilter sehingga polusi yang dihasilkan dapat berkurang hingga 80%. Kami juga memilah sampah untuk didaur ulang dengan prosedur yang lebih ketat,” jelasnya.
Siswa SMA Muhammadiyah 1 Taman sedang menjelaskan Diorama Smamita Town kepada dewan juri
Ibnu juga menjelaskan tentang komponen yang digunakan dalam panel surya, seperti baterai dan transistor yang berfungsi sebagai penguat, pemutus, penyambung arus, serta stabilisasi tegangan dan modulasi sinyal. “Komponen lainnya, seperti resistor, juga berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam rangkaian elektronika,” tambahnya.
Mengenai penataan tata letak kota, Ibnu menambahkan, pihaknya merancang kota dengan lebih strategis.
“Di tengah-tengahnya terdapat bangunan pusat bisnis, pemerintahan, keagamaan, taman, dan fasilitas lainnya untuk mengoptimalkan penggunaan ruang,” katanya.
Untuk hunian, mereka menggunakan bahan ramah lingkungan yang diolah dari sampah, termasuk atap bangunan yang dilengkapi dengan pohon-pohon hijau sebagai cara untuk mengurangi polusi udara.
“Bangunan Smamita Tower juga dilengkapi dengan sistem alarm gempa untuk meminimalkan korban ketika terjadi gempa,” harapnya.
Para siswa yang tergabung dalam pembuatan diorama juga mendapat apresiasi atas kontribusinya, di antaranya:
- Luh Tian Odenia Chandra (X-1)
- Rasya Andhika Ramadhan (X-2)
- Devan Ahmady Fatha (X-3)
- Nawfal Adiva Purwanto (X-3)
- Zulfikar Haq Alfarizqi (X-3)
- Kayla Nashwa Fathiazahra (X-3)
- Qurrotul Aini (X-3)
- Aqeela Fatihah (X-5)
- Ibnu Mujtahid Dzakiya (X-5)
- Tisya Azelia Pasha (X-5)
- Abel Evelyn Azzahra (X-7)
- Aletha Titandria (X-7)
- Ameira Zalfa Ranetta (X-7)
- Annora Nareshwari Kusuma (X-7)
- Naila Fauzia (X-7)
(Nashiiruddin/AS disandur dari KLIKMU.CO)